Bagaimana Obat Diserap
Agar obat mencapai lokasi-lokasi target pengobatan di dalam tubuh, obat yang kita konsumsi terlebih dahulu melalui proses penyerapan ke dalam tubuh (absorpsi). Melalui proses penyerapan, zat-zat di dalam obat masuk ke dalam pembuluh darah untuk selanjutnya disebarkan ke seluruh tubuh.
Absorpsi dan Jenis Sediaan
Jenis sediaan obat mempengaruhi proses absorpsinya. Untuk jenis sediaan obat seperti tablet, proses absorpsi dimulai dari di lambung, karena di sini tablet akan terlarut yang memudahkan zat-zat di dalamnya terserap ke dalam pembuluh darah. Ada beberapa obat yang dirancang untuk tidak terlarut sepenuhnya di dalam lambung, tapi terlarut perlahan-lahan di dalam saluran pencernaan. Ini bertujuan apabila efek obat dibutuhkan berlangsung dalam durasi yang lebih lama.
Obat-obatan injeksi, absorpsi berlangsung sangat cepat, karena zat aktif langsung disuntikkan ke dalam pembuluh darah. Ketersediaan hayati (jumlah zat aktif obat di dalam tubuh) bisa mendekati 100%, karena obat tidak melalui proses pencernaan yang dapat mengurangi ketersediaan hayati obat.
Jenis sediaan yang diberikan secara sublingual (di bawah lidah) diabsorpsi langsung di rongga mulut. Biasanya obat yang dibuat dalam bentuk sediaan seperti ini harus dapat diserap secara cepat tetapi tidak perlu diberikan dalam bentuk injeksi.
Obat yang dimasukkan ke dalam tubuh dan diserap ke dalam pembuluh darah akan diedarkan ke seluruh tubuh. Beberapa jenis sediaan dirancang untuk hanya diserap langsung di target penyembuhan. Obat luar adalah jenis sediaan yang dirancang untuk proses seperti ini. Contohnya salep yang langsung digunakan di kulit yang memerlukan pengobatan atau obat tetes mata yang langsung digunakan di mata.
Absorpsi dan Penggunaan Obat
Penyerapan obat berpengaruh sangat penting terhadap efektivitas pengobatan. Oleh sebab itu pasien harus selalu memahami cara penggunaan obat yang ia terima. Tanyakan kepada apoteker di apotek untuk mengetahui cara penggunaan obat secara baik dan benar.
Distribusi Obat di Dalam Tubuh
Setelah senyawa obat memasuki sistem sirkulasi melalui absorpsi atau injeksi, senyawa tersebut akan didistribusikan ke seluruh tubuh. Distribusi obat adalah proses-proses yang berhubungan dengan transfer senyawa obat dari satu lokasi ke lokasi lain di dalam tubuh.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi proses distribusi, antara lain :
- Permeabilitas antar jaringan, terutama antara jaringan dan darah.
- Aliran darah
- Tingkat perfusi jaringan
- Kemampuan senyawa obat untuk membentuk ikatan dengan protein plasma
Karena proses distribusi obat sangat mempengaruhi transfer senyawa obat ke lokasi-lokasi pengobatan yang diharapkan, berbagai cara ditempuh dalam pembuatan obat dan jenis sediaannya untuk meningkatkan efektivitas ditribusi obat.
Ada beberapa hal yang diperhatikan saat merancang sediaan obat yang ada hubungannya dengan distribusi obat. Misalnya pada penggunaan obat untuk ibu hamil. Apabila melalui uji klinis terlihat bahwa senyawa obat dapat melintasi plasenta dan senyawa tersebut berbahaya bagi janin, maka obat tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Membran otak juga adalah salah satu jaringan yang dihindari pada proses ditribusi obat. Sedikit perubahan struktur pada senyawa obat dapat memodifikasi pola distribusi sehingga obat tidak ditransfer melalui membran otak.
Senyawa yang terdapat pada sebuah sediaan obat, selain zat aktif yang digunakan untuk pengobatan, juga ada senyawa-senyawa yang membantu proses distribusi zat aktif. Oleh sebab itu tidak dianjurkan kepada pasien atau tenaga medis merubah bentuk sediaan tanpa berkonsultasi dengan apoteker. Misalnya merubah tablet menjadi puyer, apabila dalam bentuk puyer ketersediaan hayati obat tersebut menjadi berkurang.
Pengolahan dan Pembuangan Obat
Bagi tubuh manusia, secara umum, tubuh adalah senyawa asing. Dan senyawa asing biasanya memiliki efek merugikan, sehingga muncul pemahaman bahwa “obat adalah racun dalam dosis yang tidak merugikan”. Oleh sebab itu, setelah obat memberikan efek yang menguntungkan (efek terapi), obat harus diolah dan selanjutnya dibuang oleh tubuh.
Lalu bagaimana tubuh memproses dan membuang senyawa obat yang ada di dalam tubuh. Dalam ilmu farmakologi, proses-proses yang berhubungan dengan pemrosesan dan pembuangan senyawa obat disebut metabolisme dan ekskresi obat.
Metabolisme Obat
Pengertian metabolisme obat adalah modifikasi biokimia dari senyawa obat oleh makhluk hidup, seringkali melalui sistem-sistem enzimatik khusus. Metabolisme obat seringkali merubah senyawa kimia yang lipofil menjadi produk kimia yang lebih mudah dibuang. Laju proses metabolisme ini penting untuk menentukan durasi dan intensitas aksi obat di dalam tubuh. Organ yang paling penting dalam proses metabolisme obat adalah hati.
Ekskresi Obat
Proses ekskresi adalah proses yang sangat penting bagi semua makhluk hidup. Ekskresi adalah suatu proses di mana produk sisa metabolisme dan materi tidak berguna lainnya dikeluarkan dari suatu organisme. Setelah melalui proses metabolisme, obat termasuk ke dalam produk sisa dan berbahaya apabila terus menerus ada di dalam tubuh, oleh sebab itu harus dibuang melaluis sistem ekskresi.





0 komentar:
Posting Komentar